BAHAGIA MENGHADAPI MASA PENSIUN
Kamis, 11 Agustus 2016
Topik : “Bahagia Menghadapi Masa Pensiun”
Narasumber : Ibu Nena Mawarsari (Psikolog – Psikiatri RSUD Wangaya)
Penyiar : Beny Cahayadi
Berdasarkan survey salah satu lembaga keuangan dunia pada tahun 2010, menyebutkan 60% pensiunan di Indonesia ternyata hidup kurang sejahtera. Hal ini dikarenakan sebagian dari orang yang pada masa pensiun di Indonesia kurang mengusahakan dirinya untuk tetap aktif dan produktif, karena mereka beranggapan bahwa ketika memasuki masa pesiun mereka hanya tinggal bersantai menikmati masa tuanya tanpa melakukan aktifitas apapun. Namun ternyata hal tersebut adalah anggapan yang keliru dan justru dapat meningkatkan kondisi “Post Power Syndrome” yang berarti bahwadimana ketika seseorang yang memasuki masa pensiun kemudian mengalami stres, depresi, dan merasa tidak bahagia. Gejala post power syndrome dapat terlihat dari beberapa hal yang nampak dari perubahan pisik dan psikis (sikap), seperti terlihat lebih tua dibandingkan ketika masih bekerja, lebih mudah tersinggung, merasa tidak berharga dan menarik diri dari pergaulan, lebih mudah menunjukkan amarah di muka umum, dan terasa malas untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan.
Dampak psikologis seseorang yang tidak siap pensiun ditunjukkan dari tingkat emosinal yang tidak stabil, mudah bosan, mengalami kepikunan, depresi, dan dementia (penurunan daya otak). Selain itu sikap mental yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi masa pensiun adalah mempunyai rencana, memiliki kelompok sosial sebaya, dukungan keluarga, menerima dan tetap kreatif. Rencana yang sesuai dilakukan memasuki masa pensiun dapat berupa menjalankan wira usaha, dan berlibur.
Untuk dapat merasakan kebahagiaan dalam memasuki masa pensiun, seseorang harus menerapkan pola hidup sehat di usia senja, seperti medical checkup, pola makan sesuai kondisi, olah raga teratur, dan mengelola stress. Dampak jika masa pensiun tidak direncanakan dengan baik, dapat menimbulkan depresi, gangguan cemas, mudah terjangkit penyakit. Gangguan mental yang biasa dialami seperti sulit tidur, emosional tidak stabil, menarik diri, mulai muncul dan banyak keluhan penyakit. Sehingga pada intinya untuk mendapatkan kebahagiaan dalam menghadapi masa pensiun, seseorang harus mendapat dukungan keluarga yang dapat ditunjukkan dengan memberi support, memiliki banyak waktu untuk mendengarkan, serta dukungan dari lingkungan sekitar seperti perhatian dari Dinas Kesehatan atau Dinas Sosial dalam melakukan kegiatan purnakarya, serta selalu berpikir positif. (bc)